Peluang usaha budidaya ikan lele masih terbuka lebar bagi anda yang
berminat menekuninya, banyak yang sudah sukses dalam usaha budidaya ikan
lelke, akan tetapi tidak sedikit pula yang gulung tikar karena harga
pakan yang mahal.
Tapi ada cara lain untuk budidaya ikan lele yang
lebih hemat biaya, yaitu dengan menggunakan “ kotoran Sapi “ sebagai
pakan. Cara ini ternyata sangat baik untuk pertumbuhan ikan lele dan
rasanya pun lebih gurih daripada ikan lele yang diberi pakan sentrat.
Cara ini sangat populer di daerah
Banyuwangi Jawa Timur. Dengan memberi pakan ikan lele secara Organik
maka seakan lele hidup di alam bebas, dimana hidupnya dari makan bahan2
organik.
Tentu ini sangat baik jika anda barengi dengan ternak Sapi. Sebab anda bisa menggunakan kotorannya sebagai pakan ikan lele anda. Namun anda juga bias mencarinya di sekitar anda.
Hasil panen dari Budidaya ikan lele Organik
dengan ikan lele non organik sangatlah berbeda. Ikan lele organic
hasilnya bisa lebih panjang 20 – 35 cm. Warnanya juga berbeda, ikan
lele organic biasanya warnanya agak kemerah-merahan terutama di bagian
sirip dan insang. Sedangkan ikan lele non organic warnanya agak
kehitam-hitaman.
Keuletan dan kesabaran sangat di butuhkan dalam budidaya ikan lele organic. Sebab akan melalui beberapa proses.
Pertama, adalah penebaran benih lele
pada kolam berisi air dan kotoran sapi yang telah dikomposing selama
satu bulan. Kotoran sapi tersebut ditempatkan dalam tiga karung goni
tertutup. Bila benih berusia dua minggu, kemudian dilakukan seleksi
untuk benih yang berukuran 4-5 milimeter.
Benih
tersebut dipisahkan di kolam berikutnya selama dua minggu hingga benih
berdiameter 10 milimeter. Dua minggu berikutnya, lele diseleksi untuk
yang berukuran 20 milimeter. Sejak benih lele berdiameter 10 milimeter
itu, kolam yang berisi air dicampur langsung dengan pupuk organik dari
kotoran sapi hingga setinggi 20 centimeter.
Dari cara ini, kotoran sapi akan
menghasilkan banyak plankton yang menjadi makanan utama lele. Lele
organik, baru siap dipanen saat usianya delapan minggu. Keuntungan
lainnya, air di dalam kolam lele tidak menghasilkan bau busuk seperti
halnya lele non organik. Sehingga ia tak perlu repot mengganti air dalam
kolam. “Menghemat biaya dan tenaga “.
Ikan Lele masih menjadi makanan favorit
di masyarakat. Namun kebanyakan yang beredar, mengandung residu akibat
pemakaian bahan kimia yang tinggi. “Berbeda, kalau organik sudah bebas
zat kimia”. Sementara ditilik dari segi gizi, Ikan lele organik tingkat
kolestorelnya lebih rendah karena mengandung asam lemak tak jenuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentar zaw