A. KLASIFIKASI
Sinonim : Bromelia comosa L, Ananas sativus (Lindley) Schulters f,
Ananassa sativa Lindl, Bromeliad
Sifat Terestrial (tumbuh di tanah dengan menggunakan akar)
Kingdom : Plantae (tumbuhan-tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Liliopsida (monokotil)
Sub-kelas : Commelinidae
Ordo : Bromeliales
Familia : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus Merr
maui-gold-pineapple-on-plate1
Nanas
(biasa juga disebut bromeliad) memiliki lebih dari 2.400 kerabat yang
sebagian besar berpenampilan cantik. Kerabat dekat spesies nanas cukup
banyak, terutama nanas liar yang biasa dijadikan tanaman hias, misalnya
A. braceteatus (Lindl) Schultes, A. Fritzmuelleri, A. erectifolius L.B.
Smith, dan A. ananassoides (Bak) L.B. Smith. Berdasarkan habitus
tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nenas,
yaitu :
Cayene
(daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun pendek berduri
tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang kecil,
berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi
(daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida).
Varietas
cultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan Cayene
dan Queen. Dewasa ini ragam varietas/cultivar nanas yang dikategorikan
unggul adalah nenas Bogor, Subang dan Palembang.
B. MORFOLOGI
Ananas
comosus (L.) Merr. adalah sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari
Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia
nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus) tumbuhannya
rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang, berujung
tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal.
Burung penghisap madu (hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari
buah ini, meskipun berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.
Buah
nanas sebagaimana yang dijual orang bukanlah buah sejati, melainkan
gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap ’sisik’ pada
kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung — bersama-sama
dengan tongkol (spadix) bunga majemuk — menjadi satu ‘buah’ besar. Nanas
yang dibudidayakan orang sudah kehilangan kemampuan memperbanyak secara
seksual, namun ia mengembangkan tanaman muda (bagian ‘mahkota’ buah)
yang merupakan sarana perbanyakan secara vegetatif.
Nenas
merupakan tanaman buah yang selalu tersedia sepanjang tahun. Herba
tahunan atau dua tahunan, tinggi 50-150 cm, terdapat tunas merayap pada
bagian pangkalnya. Daun berkumpul dalam roset akar dan pada bagian
pangkalnya melebar menjadi pelepah. Helaian daun bentuk pedang, tebal,
liat, panjang 80-120 cm, lebar 2-6 cm, ujung lancip menyerupai duri,
tepi berduri tempel yang membengkok ke atas, sisi bawah bersisik putih,
berwarna hijau atau hijau kemerahan. Bunga majemuk tersusun dalam bulir
yang sangat rapat, letaknya terminal dan bertangkai panjang. Buahnya
buah buni majemuk, bulat panjang, berdaging, berwarna hijau, jika masak
warnanya menjadi kuning. Buah nenas rasanya enak, asam sampai manis.
Bijinya kecil, seringkali tidak jadi. Tanaman buah nanas dapat
diperbanyak dengan mahkota, tunas batang, stek atau tunas ketiak
daunnya.
C. SYARAT TUMBUH
1. Iklim
1. Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan iklim basah maupun kering.
2.
Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta
memiliki kisaran curah hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan
tetapi tanaman nanas tidak toleran terhadap hujan salju karena rendahnya
suhu.
3.
Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata
33-71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata
2000 jam.
4.
Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah 23-32 derajat C,
tetapi juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10 derajat C.
2. Media Tanam
1.
Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian
cocok untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada jenis
tanah yang mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung bahan
organik serta kandungan kapur rendah.
2.
Derajat keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak
mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil
dan klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah)
mengakibatkan penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium,
Magnesium, dan Molibdinum dengan cepat.
3.
Air sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman nanas untuk penyerapan
unsur-unsur hara yang dapat larut di dalamnya. Aerasi dan drainasenya
harus baik, sebab tanaman yang terendam akan sangat mudah terserang
busuk akar. Nanas sangat suka jika ditanam di tempat yang agak miring,
sehingga begitu ada air yang melimpah, begitu cepat pula tanah tersebut
menjadi kering.
3. Ketinggian Tempat
Nanas cocok ditanam di ketinggian 800-1200 m dpl. Pertumbuhan optimum tanaman nanas antara 100-700 m dpl.
D. BUDIDAYA NANAS
1. Pembibitan
Keberhasilan
penanaman nanas sangat ditentukan oleh kualitas bibit. Nanas dapat
dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif
digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan
stek batang. Cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan
persemaian, (jarang digunakan). Kualitas bibit yang baik harus berasal
dari tanaman yang pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari hama dan
penyakit.
1) Persyaratan Benih
Bibit
yang baik harus mempunyai daun-daun yang nampak tebal-tebal penuh
berisi, bebas hama dan penyakit, mudah diperoleh dalam jumlah banyak,
pertumbuhan relatif seragam serta mudah dalam pengangkutan terutama
untuk bibit stek batang.
2) Penyiapan Benih
Benih
nanas dari biji (generatif) jarang digunakan karena membutuhkan teknik
khusus dan beberapa jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan
sendiri dan tidak menghasilkan biji. Cara perbanyakan secara vegetatif
(tunas akar) mempunyai ciri khusus: tunas yang tumbuh dari bagian batang
yang terletak di dalam tanah, jumlah tunas akar per rumpun relatif
sedikit, bentuk daun lebih langsing, masa remaja tunas akar relatif
pendek. Cara vegetatif lain (tunas batang) mempunyai ciri-ciri tunas
yang tumbuh dari batang dan jumlah tunas per rumpun relatif sedikit.
Tunas batang mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh pada tangkai buah di
bawah tangkai buah dan di atas tunas batang, jumlah tunas buah per
tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas dan ukuran tunas yang
bervariasi tergantung dari pertumbuhan tanaman. Untuk cara vegetatif
dengan mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yang ditumbuhkan dari mata
tunas yang non-aktif pada batang, kemudian disemaikan dalam media
steril dengan perlakuan khusus serta jumlah bibit yang dihasilkan
banyak, seragam, dan mudah dalam pengangkutan.
Penyiapan
benih (bibit) untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit tunas batang
dan bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas batang: memilih tunas
batang pada pohon induk yang sedang berbuah/setelah panen. Tunas batang
yang baik adalah panjang 30-35 cm. Daun-daun dekat pangkal pohon
dipotong untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan,
setelah itu biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap
angkut ke tempat penanaman langsung segera ditanam.
Untuk
penyiapan bibit nanas dari stek, langkah pertama yang dilakukan adalah
memotong batang nanas yang sudah dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm,
kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian yang mengandung mata tunas.
Media semai berupa pasir bersih dalam bak tanam. Bibit yang dihasilkan
dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut, ditanam di kebun.
Bila bibit akan diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya dibungkus
dengan humus lembab.
3) Teknik Penyemaian
Persemaian
untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Akan lebih baik apabila
dioleskan zat perangsang akar (mis; Rootone) pada permukaan belahan
batang untuk mempercepat pertumbuhan akar. Belahan batang pada bak
persemaian disemaikan sedalam 1,5 - 2,5 cm dan jarak tanam 5-10 cm.
Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi udara
baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus cahaya
(bening).
Stek
batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Media persemaian
disuburkan dengan pupuk kandang. Campuran media berupa tanah halus,
pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir dengan pupuk kandang
halus (1:1).
4) Pemeliharan Pembibitan
Pemeliharaan
pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara berkala dijaga agar
kondisi media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya bibit tidak
mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan
perbandingan kadar yang sudah ditentukan. Penjarangan dan pemberian
pestisida dapat dilakukan jika diperlukan. Pemindahan bibit dapat
dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30 cm atau berumur 3-5
bulan.
2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan Lahan
Penanaman
nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu persiapan
dan pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim kemarau,
dengan membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah dapat
dilakukan pada awal musim hujan.
Tanah
diolah dengan dicangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga gembur. Biarkan
tanah menjadi kering minimal selama 15 hari agar tanah benarbenar
matang dan siap ditanami.
2) Pembentukan Bedengan
Pembentukan
bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk kedua
kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem petakan
cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat
saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan
cara membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan
90-150 cm atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan
atau bedengan adalah antara 30-40 cm atau menyesuaikan.
Derajat
kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-6,5.
Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau
bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan
lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah
4,5). Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar
antara 2-4 ton/ha. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera
dilakukan pengairan tanah agar kapur cepat melarut.
3) Pemupukan
Dalam
penanaman nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton
per hektar. Cara pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan tanah atas
atau dimasukkan per lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik NPK
dan urea. Nitrogen (N) sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman,
fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal pertumbuhan sedangkan
Kalium diperlukan untuk perkembangan buah, khususnya nanas. Pupuk urea
penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.
3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Pola
tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis tanaman
dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik penanaman
nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu:
o
sistem baris tunggal atau persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik
dalam maupun antar barisan; 90 x 30 cm jarak dalam barisan 30 cm, dan
jarak antar barisan adalah 90 cm.
o
Sistem baris rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar
barisan sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak
tanam 45 x 30 cm, dan jarak antar barisan tanaman sebelah kiri dan kanan
dari 2 barisan tanaman adalah 90 cm.
o
Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk
segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3
barisan tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar
barisan sebelah kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm.
o sistem baris rangkap empat dengan jarak 30 x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman 90 cm.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan
lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan sistem tanam.
Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang tanam
digunakan pacul, tugal atau alat lain.
3) Cara Penanaman
Penanaman
yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-langkah yang
dilakukan: (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak dan sistem tanam
yang dipilih; (2) mengambil bibit nanas sehat dan baik dan menanam
bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per
lubang tanam; (3) tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang
bibit nanas agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak
langsung dengan air tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab
dan basah; (5) penanaman bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian
pangkal batang tertimbun tanah agar bibit mudah busuk.
4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan
nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik dan tidak berbentuk
pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan untuk mengganti tanaman
yang tidak tumbuh dengan baik dengan harapan memperoleh hasil tanaman
yang seragam dan serempak.
2) Penyiangan
Penyiangan
diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar dan gulma
pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar
matahari. Rumput liar sering menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu
penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput liar di kebun, namun untuk
menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pemupukan. Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dengan
tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan
ditimbunkan pada pangkal batang nanas sehingga membentuk guludan.
3) Pembubunan
Pembubunan
diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi bedengan yang
seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah
dari selokan atau parit di sekeliling bedengan, agar bedengan menjadi
lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi
normal kembali. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah
dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga
tanaman nanas berdiri kuat.
4) Pemupukan
Pemupukan
dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan.
Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai
tanaman berbunga dan berbuah. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan
adalah: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per hektar. Pupuk
susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yang sama.
1.
Pada umur 6 bulan dipupuk kandang 10 ton/ha. Cara pemberian pupuk
dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan
tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada
daun terutama pupuk 900 liter larutan Nitrogen dengan dosis 40 gram
Urea per liter atau urea per hektar.
2.
KCL sangat berguna untuk menghasilkan rasa buah yang manis dan legit.
TSP untuk kematangan pohon dan jenis buah yang bagus. Urea untuk
pertumbuhan akar dan daun
5) Pengairan dan Penyiraman
Sekalipun
tanaman nanas tahan terhadap iklim kering, namun untuk pertumbuhan
tanaman yang optimal diperlukan air yang cukup. Pengairan/penyiraman
dilakukan 1-2 kali dalam seminggu atau tergantung keadaan cuaca. Tanaman
nanas dewasa masih perlu pengairan untuk merangsang pembungaan dan
pembuahan secara optimal. Tanah yang terlalu kering dapat menyebabkan
pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya kecil-kecil.
5. Panen
Panen
buah nanas dilakukan setelah nanas berumur 12-24 bulan, tergantung dari
jenis bibit yang digunakan. Bibit yang berasal dari mahkota bunga
berbuah pada umur 24 bulan, hingga panen buah setelah berumur 24 bulan.
Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan,
sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan. Ciri-ciri buah nanas yang
siap dipanen:
a. Mahkota buah terbuka.
b. Tangkai ubah mengkerut.
c. Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat.
d. Warna bagian dasar buah kuning.
e. Timbul aroma nanas yang harum dan khas.
Jika
buah telah siap dipanen, biasanya akan tumbuh bibit/anakan nenas
dibawah pohon induk/utama yang biasa disebut “bibit ketiak”. Sehingga
nenas dipanen dengan menebang pohon induk/utamanya, tetapi tetap
membiarkan anakan nenas tumbuh disamping/dibawahnya.
Nanas
dipanen dengan cara pangkal tangkai buah dipotong mendatar/miring
dengan pisau tajam dan steril. Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar
tidak rusak dan memar.
Tanaman
yang sudah berumur 4-5 tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya
lambat dan buahnya kecil. Cara peremajaan adalah membongkar seluruh
tanaman nanas untuk diganti dengan bibit yang baru.
Potensi
produksi per hektar pada tanaman nanas yang dibudidayakan intensif
dapat mencapai 38-75 ton/hektar. Pada umumnya rata-rata 20 ton/hektar,
tergantung jenis nanas dan sistem tanam.
http://pertanian.blogdetik.com/2009/03/05/nanas-ananas-comosus-l-merr/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentar zaw